Seorang pencuri mendatangi sebuah daerah hunian hendak melakukan
aktivitasnya. Matanya tertuju kepada seorang bocah laki-laki yang sedang
duduk di dalam pintu rumahnya, lehernya tergantung seuntai kunci. Ia
coba melangkah ke depan dan bertanya: "Nak, Bapakmu apa ada di rumah?"
"Bapakku tak ada di rumah," jawab bocah laki-laki itu.
"Aku adalah tukang periksa meteran listrik. Bolehkah aku masuk sebentar?" kata pencuri itu lebih lanjut.
"Sudah tentu boleh, masuklah..."
Bocah itu membukakan pintu untuknya, tapi baru saja si pencuri melongokkan kepalanya ke dalam, ia pun segera mundur selangkah lalu lari terbirit-birit. Bocah cilik itu berteriak-teriak mengejarnya: "Bapakku benar-benar tak ada di rumah. Mereka adalah Pakcik dan Pakdeku."
"Bapakku tak ada di rumah," jawab bocah laki-laki itu.
"Aku adalah tukang periksa meteran listrik. Bolehkah aku masuk sebentar?" kata pencuri itu lebih lanjut.
"Sudah tentu boleh, masuklah..."
Bocah itu membukakan pintu untuknya, tapi baru saja si pencuri melongokkan kepalanya ke dalam, ia pun segera mundur selangkah lalu lari terbirit-birit. Bocah cilik itu berteriak-teriak mengejarnya: "Bapakku benar-benar tak ada di rumah. Mereka adalah Pakcik dan Pakdeku."
0 komentar:
Posting Komentar